Gerakan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sempit untuk Tanaman Pangan

Lahan pekarangan memiliki potensi besar dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis keluarga. Hanya saja, pemanfaatannya belum dilakukan secara maksimal. Mayoritas masyarakat masih memanfaatkan lahan pekarangan seadanya saja, padahal jika dioptimalkan dapat ditanami beragam jenis tanaman yang bisa memenuhi ketersediaan pangan bagi keluarga. seperti yang kita ketahui bersama, bahwa lahan pertanian kita semakin tahun semakin menyempit. Lahan pertanian yang awalnya untuk menanam padi dan palawija lainnya serta buah-buahan, kini beralih fungsi menjadi pabrik dan kavling perumahan.

Kepala Lingkungan Graha Bapak Eko Budi Novriandi dalam menerima kunjungan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagrotek) beserta Dosen Agroteknologi Fitra Syawal Harahap SP.,M.Agr, Hilwa Walida, S.Pd.,M.Si dan Khairul Rizal, STP.,M.Si Universitas Labuhanbatu menyebutkan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sempit untuk Tanaman Pangan  tidak dapat kita hentikan, apalagi bagi daerah yang menerapkan sistem pro invenstasi, dengan alasan tersebut banyak lahan pertanian kita yang hilang beralih fungsi. Dengan semakin menyempitnya lahan pertanian, maka berdampak pada berkurangnya hasil pertanian dan tanaman pangan lainnya. Dengan kemajuan teknologi seperti saat ini masyarakat bisa saja menggunakan media tanam hydroponik. Namun untuk membuatnya membutuhkan tidak sedikit biaya, serta perawatan yang belum begitu dipahami oleh masyarakat secara luas. Sebab kebiasaan masyarakat luas tahunya dengan sistem penanaman konvensional.

Dosen Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Fitra Syawal Harahap, SP.M.Agr Menurutnya Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama dalam menunjang suksesnya Pembangunan antara lain dengan memanfaatkan tanah-tanah pekarangan secara intensif. Setiap anggota masyarakat  baik yang tinggal di kota maupun di pedesaan mempunyai atau hidup dalam suatu  pekarangan, hanya penduduk yang berdomisili di pedesaan biasanya dapat menikmati tingkat ketenangan yang relatif lebih baik karena terhindar dari keramaian atau polusi, namun bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan itu nampaknya masih belum memanfaatkan potensi tanah pekarangannya. Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan sehingga membuat kita betah tinggal di rumah. Pekarangan rumah kita dapat kita manfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan ganda, salah satunya adalah kepuasan jasmani dan rohani.

Hal senada juga oleh Khairul Rizal, STP.,M.Si Menurutnya Jika dikelola dengan baik pekarangan rumah dapat memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga seperti : tempat bermain, tempat rekreasi, sumber pangan dan juga sebagai sumber pendapatan. Pemanfaatan lahan pekarangan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan bisa mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal yang dimiliki masing-masing daerah. Jenis-jenis  tanaman  yang  dibudidayakan  biasanya  adalah  tanaman  yang  memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau  tanaman semusim khususnya  sayuran  (seperti  kangkung,  sawi,  bayam  dan  selada), dan  memiliki  sistem  perakaran yang tidak terlalu luas.

*** Fitra Syawal Harahap SP.,M.Agr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *