Selasa, 01 Oktober 2024
Labuhanbatu Utara – Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Sektor perkebunan kelapa sawit Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah rendahnya produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat. Menurut (Badan Pusat Statistik, 2020), produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat pada tahun 2020 hanya mencapai 3.429 kg/ha/tahun tandan buah segar (TBS), sedangkan produktivitas perkebunan kelapa sawit plasma mencapai 3.352 kg/ha/tahun dan perkebunan kelapa sawit swasta 3.984 kg/ha/tahun, dengan rata-rata produktivitas kelapa sawit secara Nasional 3.890 kg/ha/tahun. Rendahnya produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat dan plasma antara lain disebabkan oleh kondisi tanaman yang sudah tua dan rusak, penggunaan benih yang tidak bersertifikat dan tidak unggul, masalah legalitas lahan serta faktor pertumbuhan tanaman kelapa sawit pada fase tanaman belum menghasilkan (TBM). Hal ini dapat menyebabkan tanaman kelapa sawit stunting atau kondisi pertumbuhan yang kerdil dan tidak berkembang sebagaimana mestinya, ini sering terlihat pada tanaman yang berusia muda tetapi memiliki tinggi yang jauh lebih pendek dari pada rata-rata tanaman pada umur yang sama.
Melalui Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diupayakan pemerintah dapat menghindari stunting pada pertumbuhan kelapa sawit rakyat yang mempengaruhi pada meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat, selain mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tua dan kurang produktif dengan bibit unggul yang memiliki potensi produksi lebih tinggi. Namun hal ini perlu diteliti apakah pertumbuhan tanaman kelapa sawit rakyat dari hasil program PSR sudah dapat memecahkan permasalahan tanaman yang stunting dan produktivtas rendah pada tanaman kelapa sawit rakyat.
Untuk menjawab hal tersebut, Dinas Pertanian Labuhanbatu Utara (Labura) yang bekerjasama dengan The Center for International Forestry Research and World Agroforestry (CIFOR-ICRAF), Masyarakat Agroforestri Indonesia (MAFI), serta akademisi dari Universitas Labuhanbatu Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Agroteknologi, melaksanakan penelitian kolaborasi yang bertujuan untuk mengkaji keragaan pertumbuhan tanaman kelapa sawit rakyat dan pengambilan sampel daun (LSU) dan tanah sebagai data pendukung menganalisis Unsur Hara pada lahan Program Peremajaan Sawit Rakyat. Lokasi Kegiatan salah satunya dilaksanakan di Desa Pulo Jantan Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara. (01 Oktober 2024).
Penelitian ini dilaksanakan sebagai langkah strategis dalam mendukung keberhasilan program peremajaan kelapa sawit yang diinisiasi oleh pemerintah. Program ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat keragaan pertumbuhan kelapa sawit, menentukan faktor-faktor lingkungan utama yang mengendalikan secara nyata keragaan pertumbuhan kelapa sawit dan untuk menentukan tindakan koreksi kedepannya yang diperlukan untuk memaksimalkan keragaan pertumbuhan kelapa sawit fase tanaman menghasilkan (TM) di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dengan begitu akan dapat memperbaiki tanaman kelapa sawit rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit, serta memastikan keberlanjutan pengelolaan lahan secara ramah lingkungan.
Dalam kajian ini, berbagai aspek pertumbuhan tanaman kelapa sawit rakyat akan dievaluasi secara komprehensif. Data yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang tepat bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam menerapkan praktik pertanian yang lebih efektif dan efisien.
Pihak perwakilan Dinas Pertanian Labura menyampaikan bahwa kolaborasi dengan ICRAF, MAFI, dan akademisi Universitas Labuhanbatu ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas tanaman kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah, lembaga penelitian, dan akademisi dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian kelapa sawit, serta mendorong penerapan inovasi dan teknologi terkini dalam budidaya kelapa sawit di Indonesia. (SH).
– Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara
– Koordinator ICRAF, MAFI (Syafrudin Syafii, S.Hut., M.Si., / Mukti Fajar Sidiq)
– Akademisi Universitas Labuhanbatu (Fitra Syawal Harahap, S.P,.M.Agr ( KA.Prodi Agroteknologi),
Febri Khoiri Sagala, S.P (KA. BAAK FST ULB)
– Mahasiswa Riset/Penelitian MBKM
– PPL Desa Pulo Jantan ( Yetty Arifin Lubis, S.ST ddk)
– Pekebun dan Tokoh Masyarakat.
Sumber : https://pertanian.labura.go.id/